Judul : Mulailah Merancang Mimpi, Menggali Potensi
dan Mengukir Prestasi
Resume ke : 03
Gelombang : 28
Tanggal : 13 Januari 2023
Tema : Gali Potensi Ukir Prestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd
Moderator : Arofiah Afifi, S.Pd
Pernah
merasa tidak punya potensi untuk melakukan sesuatu? Saya pernah, sering malah. Bukan
hendak menyalahkan pola pengasuhan orang tua saya yang dari sisi pendidikan mereka
memang jauh dari titel well educated, akan tetapi sejak kecil saya
memang jarang diekspos tentang potensi-potensi apa saja yang kira-kira saya
punyai. Even, di sekolah-sekolah saya setiap jenjang sedikit sekali yang
menyampaikan kepada saya bahwa saya punya potensi ini dan itu. Tes psikologi? Jangan
ditanya. Keadaan ekonomi keluarga saya yang sederhana membuat orang tua tidak
pernah bisa menganggarkan anak-anaknya untuk melakukan tes-tes semacam itu.
Lalu, bagaimana saya mengetahui
potensi-potensi yang ada dalam diri saya? Mostly, semua itu saya temukan
dari menggali sendiri, termasuk potensi menulis. Bila waktu ditarik mundur ke
belakang, keinginan menjadi penulis mulai tumbuh dalam diri sejak saya
menemukan beberapa buku cerita kepunyaan abang ipar saya yang begitu menarik
perhatian. Buku-buku itu habis saya baca, tapi saya malah jadi haus dan ingin
membaca lebih banyak buku lagi.
Keberuntungan menjadi milik saya ketika saya
menemukan Perpustakaan Wilayah di kota saya yang kebetulan terletak tidak jauh
dari terminal transit dalam perjalanan pulang pergi ke sekolah setiap hari saat
di sekolah lanjutan tingkat pertama. Orang tua saya sudah mengetahui di mana
saya berada apabila saya terlambat sampai di rumah, hampir setiap hari. Saya merasa
sangat beruntung karena orang tua tidak melarang hobi saya tersebut. Di tempat
penuh buku itulah saya melahap begitu banyak tema, terutama buku-buku ber-genre
fiksi.
Saat itu, saya sangat terinspirasi
oleh bacaan-bacaan tersebut dan bertekad untuk menjadi seorang penulis seperti
beberapa penulis favorit saya yang bukunya sering saya baca. Namun, saya sama
sekali belum mengetahui bagaimana caranya. Satu hal lagi, saya tidak mempunyai
keyakinan yang cukup apakah saya mempunyai potensi untuk menjadi seorang
penulis. Saya sering merasa tidak percaya diri dan tulisan saya rasanya tidak
layak dipublikasikan. Bahkan terkadang saya juga malu membaca tulisan saya
sendiri. Sepertinya, hal-hal itulah yang menjadikan proses untuk mewujudkan
tekad tersebut menjadi tidak pernah menemukan muara untuk menjadi suatu
kenyataan.
Malam ini, saat narasumber materi
ketiga KBMN gelombang ke-28 yaitu Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd menceritakan dengan begitu detail
tentang bagaimana beliau menggali potensi menulis yang ada dalam diri beliau
hingga berbuah raihan prestasi berupa tulisan-tulisan beliau yang telah
dibukukan, maka saat itu saya mulai merasa bahwa apa yang beliau sampaikan
sangatlah benar adanya dan menggelitik semangat menulis saya.
Menurut beliau, kita tidak akan
pernah mengetahui apa dan sejauh mana potensi dalam dunia kepenulisan sampai
kita mencoba untuk melakukannya. Caranya tentu saja dengan memupuk semangat dan
menetapkan tujuan awal dan alasan kita dalam menulis. Cara ini cukup ampuh
apabila semangat kita mulai melemah, maka kita bisa merujuk kembali pada alasan
tersebut.
Kita juga bisa menjadikan beberapa orang
yang kita kagumi untuk menjadi inspirator dalam meningkatkan motivasi kita
dalam menulis. Seperti Bu Aam yang menjadikan Om Jay dan Bunda Kanjeng sebagai
penyemangat apabila beliau merasa semangat menulisnya melemah. Hingga akhirnya
Bu Aam melahirkan begitu banyak karya baik berupa tulisan di berbagai antologi
dengan berbagai tema maupun buku-buku solo, di antaranya berjudul Mengukir
Mimpi Jadi Penulis Hebat, Kunci Sukses Menjadi Modertor Online, Blogger
Inspiratif dan Rajin Menulis Berbuah Manis.
Bu Aam kemudian juga ditawari menjadi kurator
atau editor oleh Bunda Kanjeng, salah satu pemateri senior di KBMN. Beberapa antologi
maupun buku solo penulis lain lahir dari tangan beliau selaku editor. Salah satu
kunci sukses beliau adalah menuliskan setiap pengalaman yang beliau alami. Beliau
juga menuliskan hal-hal yang beliau senangi dan kuasai sehingga lahirlah begitu
banyak tulisan dengan menjadikan mantra Om Jay sebagi acuan yaitu ‘Menulis
setiap hari’.
Bu Aam memulai ukiran prestasi menulisnya dari
mimpi yang dibarengi dengan semangat menggali potensi dan padaakhirnya membuahkan
karya-karya hebat yang menginspirasi banyak orang yang membaca tulisan-tulisan
beliau. Bahkan lewat kepiawaiannya, ibu guru satu ini juga sering diundang
menjadi pembicara dalam forum-forum kepenulisan. Hebat bukan?
Jadi, apa yang saya tunggu?
Yulva
Armadani
Pembelajar
Sepanjang Hayat
Mantap, tetap semangat, jika berkenan silahkan mampir ke http://lilik-kistiana.blogspot.com/
BalasHapussiap Bu, terimakasih
BalasHapusBagus, Bu. Lanjutken...!
BalasHapussiap, terimakasih bu Yuni
HapusResumenya kerennn... Menggunakan kacamata 5 dimensi
BalasHapuswah, alhamdulillah dikomenin Bu Aam, terimakasih Bu ... :)
HapusKereewn
BalasHapusterimakasih Pak, tulisan Bapak juga keren pakai banget
HapusMantaappp, semangat selalu.
BalasHapussemangat selalu, Bu Lidiya
HapusTulisannya apik bu, semangat buat kita untuk menulis salam kenal dari saya bu yuni dari kab bekasi
BalasHapusterimakasih, salam kenal juga Bu Yuni
HapusMantap bu..tetap semangat.
BalasHapusterimakasih Bu Deasy, semangaaaat ...
HapusLuar biasa, semangat!
BalasHapusalhamdulillah, terimakasih Bu Marlina, semangaaaat ...
Hapusluar biasa
BalasHapusterimakasih Bu ...
HapusKeren...kunjungi coretanku ya..milmayadmi82.blogspot.com
BalasHapusterimakasih Bu Milma, siap saling kunjung ya ...
BalasHapus